Tampilkan postingan dengan label hanz com laptop. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label hanz com laptop. Tampilkan semua postingan

Senin, 06 Mei 2024

Tips Membeli Laptop Bekas


 

 

Pasti ada banyak kekhawatiran dan keraguan ketika kamu ingin membeli laptop second atau bekas. Jangan risau, ada beberapa tips beli laptop bekas yang bisa kamu coba.

Tips di bawah ini akan membantumu meminimalkan kemungkinan membeli barang yang sebenarnya sudah terdapat terlalu banyak kerusakan.

Apalagi jika ternyata penjual menawarkan harga yang tidak sebanding dengan kondisi laptopnya.

Lantas, bagaimanakah cara memilih laptop bekas namun masih berkualitas? Berikut tips yang telah Glints rangkum untukmu dari berbagai sumber, seperti NY Times, USA Today, dan Makeuse Of.

1. Pahami spesifikasi laptop

Spesifikasi ini terdiri dari jenis processor, ukuran layar, resolusi layar, ukuran memori, dan lain sebagainya.

Pahami juga seperti apa kebutuhanmu agar bisa menemukan spesifikasi laptop yang tidak terlalu canggih tetapi juga tidak terlalu lama.

Beberapa spesifikasi yang sebaiknya dihindari ketika membeli laptop bekas adalah:

  • Processor lama, seperti Intel Core 2 Duo, Core 2 Quad processor, generasi 1-6 Intel Core processor, dan AMD A-series processor karena biasanya processor ini membuat laptop lemot dan sulit mendukung update sistem.
  • Memiliki ruang penyimpanan kurang dari 64 GB karena akan membuatmu kesulitan untuk memperbarui berbagai aplikasi.
  • Memiliki memori HDD. Sebaiknya cari yang sudah memiliki memori SSD agar laptopmu tidak terlalu sering lemot.
  • Jika ingin membeli Mac, sebaiknya cari yang dirilis setelah tahun 2013. Di atas itu, kemungkinan sudah tidak bisa mendukung update macOS terbaru.

 2. Hindari beli secara online

Tips beli laptop bekas selanjutnya adalah tidak membelinya di situs-situs online kecuali kamu benar-benar tahu rekomendasi penjual tepercaya.

Selain harus menanggung risiko terkena penipuan, kamu juga akan kesulitan untuk menilai kondisi fisik.

Sangat dianjurkan untuk melihat-lihat langsung di toko agar kamu bisa mengecek dan memastikan barangnya secara langsung.

Selain itu, toko-toko seperti ini juga biasanya merawat barang jualan yang bekas secara profesional.

Kamu juga akan lebih mudah untuk berkonsultasi jika sewaktu-waktu ada kendala atau kerusakan.

3. Tes kesehatan baterai

Bagian lain yang perlu kamu cek adalah battery health. Laptop dengan kondisi baterai yang sudah tidak sehat akan sangat merugikanmu.

Jadi, usahakan untuk menemukan penjual atau toko yang mengizinkanmu untuk memeriksa beberapa bagian dari kondisi laptop.

Jika kamu memeriksa laptop dengan Windows 10, langkah sederhana yang bisa dilakukan untuk mengetesnya adalah:

  • Ketik “cmd” di kolom pencarian.
  • Di bagian command prompt, klik kanan.
  • Pilih Run as administrator.
  • Ketik “powercfg/batteryreport
  • Klik Enter.

Setelah prosesnya selesai, hasil tes biasanya akan langsung tersimpan di folder C:\Windows\System32\battery-report.

4. Tes malfungsi RAM

Tips selanjutnya sebelum beli laptop bekas adalah mengetes fungsi RAM.

RAM yang mengalami malfungsi kemungkinan besar akan menimbulkan beberapa crash atau eror.

Sama seperti tes kesehatan baterai, kamu bisa langsung mengetesnya dengan mengikuti langkah berikut:

  • Ketik Windows + R pada keyboard untuk membuka kotak dialog Run.
  • Ketik mdsched.exe lalu klik Enter.
  • Pilih Restart now and check for problems (recommended).

Setelah selesai restart, Windows akan memulai proses Memory Diagnostic Tool. Kemudian, Windows akan restart satu kali lagi.

Kamu bisa langsung melihat hasil tesnya atau akan diminta untuk membukanya melalui Windows Event Viewer. Caranya juga cukup mudah, cukup ikuti langkah di bawah ini.

  • Klik kanan pada ikon Windows lalu pilih Event Viewer.
  • Pilih Windows Log lalu cari bagian System.
  • Klik Find lalu ketik MemoryDiagnostic.

Event Viewer kemudian akan langsung menampilkan hasil tesnya.

5. Cek beberapa fungsi penting lainnya

Selain mengecek kesehatan baterai dan RAM, kamu juga perlu mengecek komponen lain yang tak kalah penting sebelum beli laptop bekas.

Beberapa bagian di bawah ini tak memerlukan proses panjang maupun software tambahan.

Hal yang perlu dicek di antaranya adalah:

  • koneksi WiFi dan Bluetooth
  • fungsi keyboard dan trackpad
  • webcam
  • speaker

6. Bandingkan harga

Tips beli laptop bekas yang terakhir adalah membandingkan harga dengan beberapa toko dan produk lainnya.

Jangan lupa juga untuk membandingkannya dengan produk baru. Jangan sampai kamu membayar harga yang tidak jauh beda untuk kondisi laptop yang sudah cukup menurun.

Selain itu, kamu juga bisa melihat-lihat merk laptop lain sebagai bahan pertimbangan.

Siapa tahu ada spesifikasi yang lebih bagus dengan harga yang lebih terjangkau.

Demikian beberapa tips untuk beli laptop bekas yang bisa kamu terapkan.

Sumber : https://glints.com/id/lowongan/tips-beli-laptop-bekas/ 

#hanzcomlaptop

#servicelaptopdepok



 

Rata Rata Umur Laptop

 


Umur rata-rata laptop merupakan sesuatu yang tidak dapat ditentukan secara pasti atau sesuatu yang berbeda-beda dari satu laptop ke laptop lainnya dan pengguna ke pengguna lainnya. Mari kita pahami lebih lanjut di artikel Umur Rata-rata Laptop: Kapan Anda Membutuhkan Penggantian?

Sebelum kita membahasnya, Anda harus tahu bahwa pedoman terkait umur laptop bergantung pada 2 hal, yakni keusangan komponen dan evolusi software.

Kami akan menyampaikan secara singkat terkait dua tipe pemakaian yang perlu ditangani serta bagaimana keusangan yang memang sudah ada (bawaan) atau dirancang (planned obsolescence) memiliki pengaruh penting terkait umur panjang laptop.

Jadi, mari kita bahas bersama-sama.

Pertama, Umur Apa Yang Kita Bicarakan?

Berapa lama waktu yang diperlukan laptop untuk dapat hidup atau beroperasi merupakan suatu pertanyaan yang masih global, yang tidak dapat dijawab dengan jawaban pasti dalam rentang waktu sekian tahun. Komponen penting laptop dapat mengalami kerusakan atau penurunan fungsi, kemudian menganggap laptop sebagai benda yang tidak layak untuk dipakai kembali meskipun sistem lainnya masih berfungsi normal.

Kami akan memandu Anda memahami perbedaan lamanya rentang waktu beroperasi atau lamanya rentang waktu untuk dapat berfungsi secara normal dari komponen utama laptop.

Pertama, saat kita berbicara tentang umur rata-rata laptop, ada dua tipe jangka hidup (lifespan) yang perlu ditangani, yakni umur operasional (operational lifespan) dan umur yang berguna (useful lifespan). Selain itu, ada poin penting lain yang tidak selalu terkait dengan hardware yang rusak, yaitu keusangan atau kerusakan yang sudah bawaan (sudah dikonsep) atau dirancang (planned obsolescence).

Umur Yang Berguna dan Operasional (Operational and Useful Lifespan)

Umur operasional (operational lifespan) adalah ukuran berapa lama unit laptop akan berfungsi dengan baik.

Umur yang berguna (useful lifespan) adalah berapa lama sistem laptop dapat menjalankan program lanjutan dengan memenuhi persyaratan sistem minimum.

Untuk membawa kedua konsep ini ke dalam fokus secara keseluruhan: unit laptop dapat bekerja dengan baik setelah 10 tahun tetapi sistem mulai menunjukkan umurnya saat Anda mencoba menjalankan aplikasi terbaru. Mengapa? Program menempatkan tuntutan tinggi pada sistem yang mencakup komponen, seperti CPU, RAM bahkan kartu grafis (graphics card).

Dengan kata lain, secara operasional unit laptop dapat bekerja dengan baik setelah 10 tahun. Di sisi lain, sistem laptop yang sama mungkin tidak lagi dapat memuat program dan aplikasi terbaru.

Mengapa demikian?

Kerusakan yang Sudah Terancang/Terkonsep (Planned Obsolescence)

Secara teknis, laptop dengan konstruksi kokoh dari merk ternama dapat bertahan selama 5 dan 10 tahun tanpa masalah yang berarti. Tetapi apakah mereka akan mempertahankan tingkat kegunaan (usefulness) yang sama? Belum tentu.

Seperti yang mungkin Anda ketahui, dunia software terus berkembang, begitu pula dengan hardware. Para ahli di bidang software memperkenalkan program yang lebih canggih untuk memecahkan masalah yang muncul dan menyajikan solusi yang lebih baik. Hal ini terutama berlaku untuk PC games dengan tuntutan grafis yang terus meningkat, dinamika permainan-permainan, cerita yang lebih besar, dan lain-lain.

Tentunya, semakin rumit software, semakin rumit pula hardware yang dibutuhkan untuk mengimbanginya. Jadi, meskipun laptop dari tahun 2010 berfungsi dengan sempurna tanpa banyak lag, tidak dapat berharap untuk menjalankan game dari tahun 2020. Tentu hal itu tidak akan mampu menangani permintaan software.

Bisakah Kita Mengantisipasi Kerusakan yang Memang Akan Terjadi (Sudah Dikonsep)? 

Sayangnya, keusangan terencana tidak selalu “terencana”. Misalnya, Anda dapat membeli laptop hari ini, hanya untuk menemukan versi yang lebih canggih yang dirilis pada hari berikutnya.

Upgrade terbatas pada laptop membuat segalanya menjadi lebih buruk. Dengan desktop, Anda dapat melakukan, misalnya mengganti kartu GPU. Di laptop, melakukan hal yang sama hampir mustahil.

Secara keseluruhan, jika tetap up-to-date adalah hal penting bagi Anda, kami sangat menyarankan laptop yang melakukan upgrading hardware dan komponen cukup mudah diakses.

sumber : https://www.jetorbit.com/blog/umur-rata-rata-laptop-kapan-anda-membutuhkan-penggantian/

Dead Pixel

P ernahkah Anda menemukan tampilan bercak hitam atau warna yang tidak sesuai di layar monitor? Jika iya, hal ini mungkin disebabkan karena a...